Sabtu, 14 September 2013

Salam Perkenalan

Bagiku, perjalanan jauh selalu memiliki makna yang berbeda. Entah sesederhana apa pun perjalanan itu, aku selalu mampu memaknainya dengan luar biasa.

Kenapa? Sebenarnya begini, aku dibesarkan dalam keluarga yang cukup konservatif. Aturan-aturan cukup ketat untukku, dan selalu beralasan 'karena kamu perempuan'. Kakak-adik yang keduanya laki-laki juga turut menjagaku dengan kekhawatiran yang diwariskan oleh kedua orang tua kami. Oke, cukup membingungkan ya?

Jadi begini, kami adalah keluarga yang berbahagia dan berkecukupan. Tidak ada hal yang paling aku inginkan kecuali, sering pergi-pergi jauh, berlibur, menikmati perjalanan panjang, dan semacamnya. Tetapi semua keinginan itu terbentur dengan aturan 'aku tidak boleh pergi ke mana pun (luar kota) dan tidak boleh keluar malam jika sendirian'. Itu aturan rumah yang mutlak. Dan menurutku, suatu hal yang tidak memungkinkan jika aku pergi jauh tanpa lebih dulu izin pada orang tua. Sebenarnya, semua tidak akan bermasalah jika kakak atau adikku juga suka perjalanan. Masalahnya, mereka anak rumahan yang sangat-sangat senang jika bisa berlama-lama ada di rumah tanpa pergi-pergi ke manapun. Sangat berbeda denganku yang mudah sekali bosan dan malas berada terlalu lama di rumah.

Untunglah, dengan sekian perjuangan dan tumpahan air mata, aku berhasil keluar dari rumah -dengan izin--. Sekarang aku sedang menjadi anak rantau karena kuliah di kota tetangga. Yah, meskipun nyaris setiap weekend diminta pulang karena jarak perjalan dari kota rantau ke kota kelahiran hanya kurang lebih satu jam, setidaknya aku bisa sedikit lebih bebas di sini. Mulai dari sini pula, aku mengenal 'kehidupan malam'. Bisa juga melakukan perjalanan jauh dengan teman-teman, meski dengan perizinan yang masih cukup ribet. Setidaknya, aku tidak seterkekang dulu.

Untuk itulah, blog ini ada. Sebagai wadah untukku menceritakan kisah dan hikmah perjalanan yang tidak seberapa banyak, tetapi selalu mengesankan untuk dikenang.

PS: 'Kehidupan malam' bagiku bukanlah kehidupan di kelab malam dan sejenisnya. Kehidupan malam bagiku hanyalah bisa pulang di atas maghrib setelah rapat atau makan malam dengan obrolan yang terlalu panjang, begadang di suatu cafe untuk mengerjakan tugas atau proyek, pulang tengah malam dari kampus karena lembur laporan, dan semacamnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar